BAB 4
Manusia dan Cinta Kasih
4.1
Pengertian Cinta Kasih
A. Pengertian Cinta
Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang
ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih,
artinya perasaan sayang atau cinta atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan
demikian cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada
seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Terdapat perbedaan antara
cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam
sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada
yang dicintai.
B. 3 unsur cinta dan 3
tingkatan cinta
Ada 3 unsur tentang cinta, yaitu:
1 . Keintiman : kedekatan hub
2. Gairah : secara sexual, cantik,ganteng,dll
3. Komitmen : pernyataan bahwa kau pacarku
2. Gairah : secara sexual, cantik,ganteng,dll
3. Komitmen : pernyataan bahwa kau pacarku
kemungkinan:
a) keintiman+komitmen =Cinta Hampa = ada pernyataan pacaran , ada kedekatan tp nga ada nafsu (ketertarikan lawan jenis)
b) =komitmen+Nafsu=:Cinta Romantis ada pernyataan dan ada ketertarikan terhadap lawan jenis (merasa pasanganya cantik,guanteng,dll)
c) = Nafsu+keintiman=Cinta Semberonoo: ada ketertarikan,ada kedekatan hubungan tapi tidak ada status pacaran.
a) keintiman+komitmen =Cinta Hampa = ada pernyataan pacaran , ada kedekatan tp nga ada nafsu (ketertarikan lawan jenis)
b) =komitmen+Nafsu=:Cinta Romantis ada pernyataan dan ada ketertarikan terhadap lawan jenis (merasa pasanganya cantik,guanteng,dll)
c) = Nafsu+keintiman=Cinta Semberonoo: ada ketertarikan,ada kedekatan hubungan tapi tidak ada status pacaran.
Ada tiga tingkat cinta.
Pertama, cinta atas dasar harapan mendapat sesuatu.
Yaitu ketika seorang yang mencintai kekasihnya karena menginginkan sesuatu dari
kekasihnya itu. Dan sesuatu yang diinginkannya itu biasanya berujud materi.
Kedua, cinta atas dasar mengharap ridho kekasih.
Cinta seperti ini lebih tinggi tingkatannya dari yang pertama. Yaitu mencintai
kekasih karena semata mengharap ridhonya. Orang yang memiliki cinta tingkat
kedua ini akan melakukan apapun secara sukarela dengan tujuan agar kekasih
mendapatkan kebahagiaan. Agar kekasih memperoleh kesenangan. Agar kekasih
terhindar dari marabahaya, dll. Terkadang ada dia berani mengambil resiko besar
dalam melakukan hal-hal tersebut. Terkadang dia bersedia melakukan sesuatu yang
konyol dan memalukan. Terkadang dia mau melakukan sesuatu yang tidak masuk
akal.
Ketiga, cinta atas dasar mengharap Ridho Allah
sekaligus ridho kekasih. Inilah cinta sejati. Inilah cinta tertinggi. Pada
cinta jenis kedua (mengharap ridho kekasih), adakalanya orang tersebut
melakukan sesuatu dengan tulus namun apa yang dilakukannya itu tidak diridhoi
oleh Allah, Sang Pencipta Cinta. Artinya apa yang dilakukannya itu menyimpang
dari aturan-aturan agama. Jika demikian adanya, maka dia dan kekasihnya tidak
akan merasakan kebahagiaan sejati. Yang dirasakannya hanyalah kesenangan jangka
pendek dan bersifat semu.
4.2
Cinta Menurut Agama
A. Cinta Menurut Ajaran Agama Islam
Dalam ajaran agama Islam, terutama yang di jelaskan
dalam Al-Qur’an, cinta memiliki beberapa pengertian.
1. Cinta Rahmah,
cinta penuh kasih sayang, lembut, rela berkorban dan siap melindungi.
2. Cinta Mawaddah,
cinta yang menggebu-gebu atau cinta yang membara.
3. Cinta Mail,
cinta yang hanya bersifat sementara, sehingga seseorang tersebut ingin meminta
perhatian dari banyak orang hinggal hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan.
Contohnya adalah poligami (ketika kita sedang jatuh cinta kepada yang lebih
muda, yang tua (lama) tidak diperhatikan lagi).
4. Cinta Shobwah,
cinta yang mendorong perilaku menyimpang tanpa sanggup mengelak (secara tidak
sadar dia tidak tahu apa yang telah ia perbuat). Cinta jenis ini sering
dikatakan cinta buta.
5. Cinta Kulfah, perasaan
cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positif, meski itu
sulit untuk dijalani.
Dalam agama Islam, sebenarnya cinta tidak
diperbolehkan, karena belum mukhrim. Karena belum boleh mencintai dan memiliki
lawan jenis sebelum menikah. Pacaran pun sebenarnya dilarang.
Dalam agama Islam, cinta yang dimaksudkan adalah
cinta terhadap Allah S.W.T, cinta terhadap orang tua, cinta terhadap sesama
manusia (rasa belas kasih), cinta terhadap semua makhluk ciptaan-Nya.
B. Cinta
Menurut Agama Kristen (Protestan & Katholik)
1. Cinta adalah pencipta keindahan terhebat (Tim
2:9-10)
2. Cinta adalah suatu wujud keinginan;dalam niat dan
tindakan (1 Yoh 3:18)
3. Cinta harus menjadi dasar dari segala sesuatu (1
Kor 13:3)
C. Cinta
Menurut Agama Hindu
Cinta adalah perasaan pada kesenangan, kesetiaan,
kepuasan terhadap suatu obyek. Sedangkan kasih adalah perasaan cinta yang tulus
lascarya terhadap suatu obyek. Obyek dari cinta kasih itu adalah semua ciptaan
Sanghyang Widhi Wasa,Tuhan Yang Maha Esa.
Ciptaan Tuhan dapat digolongkan dalam tingkatan
sesuai eksistensinya atau kemampuannya yaitu:
a. Eka
pramana ialah makhluk hidup yang hanya memiliki satu aspek kemampuan berupa
bayu/tenaga/ hidup, seperti tumbuh-tumbuhan.
b. Dwi pramana
ialah makhluk hidup yang memiliki dua aspek kemampuan berupa bayu dan
sabda/bicara, seperti hewan/binatang.
c. Tri
pramana ialah makhluk hidup yang memiliki tiga aspek kemampuan berupa bayu,
sabda dan ide/pikiran, seperti manusia.
D. Cinta
menurut agama Budha
Dalam Nikaya Pali, yaitu Dhammapada ada satu bab
yang diberi judul Piya Vagga yang berarti kecintaan. Begitu pula dalam Majjhima
Nikaya terdapat sutta yang berjudul Piyajatika Sutta yaitu khotbah tentang
orang-orang tercinta.
Dalam Bahasa Pali juga ditemukan beberapa istilah
cinta, seperti: piya, pema, rati, kama, tanha (jawa trenso), ruci, dan sneha
yang memiliki arti: rasa sayang, kesenangan, cinta kasih sayang, kesukaan,
nafsu indera (birahi), kemelekatan, dsb, yang terjalin antara dua insan berbeda
jenis atau cinta dalam lingkup keluarga.
4.3
Kasih Sayang, Kemesraan,Pemujaan,Belas Kasihan, dan Cinta Kasih Erotis
A. KASIH
SAYANG
Kata kasih dan sayang itu mengandung pengertian yang
sangat luas. Dan yang pasti setiap insan manusia perlu tahu dan mengerti
apa makna kasih sayang yang sebenarnya, sekaligus memilikinya di
dalam sanubari. Seseorang akan terlanda kekeringan jiwa jika hidup tanpa
memiliki kasih maupun sayang. Apapun yang terjadi, pasti dia akan selalu ingin
cintai sekaligus mencintai orang lain. Dari pertama kali lahir di dunia sampai
ajal menjemput.
Yang dimaksud dengan kasih dan sayang di sini bukan
sekadar hubungan cinta atau asmara antara seorang laiki-laki dan
perempuan saja. Namun lebih bersifat universal. Sehingga hal ini bisa terjadi
terhadap sahabat, saudara, keluarga dan lain-lain. Dan yang perlu ditekankan
adalah, bahwa kasih dan sayang yang tulus itu selalu punya sifat yang ikhlas
dan lebih banyak memberi daripada menerima. Kepentingan diri sendiri sering
dinomor duakan demi memberi kebahagiaan pada orang yang dikasih dan
disayanginya.
B. KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat
atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat
erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan
realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban
yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan
umur, yaitu:
· Kemesraan
dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu
dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan
seksualitasnya kuat.
· Kemesraan
dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan.
Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun
bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
· Kemesraan
Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya.
Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.
C. Pemujaan
Pemujaan adalah perwujudan cinta manusia terhadap
Tuhan. Kecintaan manusia terhadap Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupaan
manusia. Hal ini dikarenakan pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna
kehidupaan yang sebenarnya. Penyebab hal tersebut terjadi karena Tuhan pecipta
alam semesta. Seperti dalam surat Al-furqan ayat 59-60 yang menyatakan: “dia
yang menciptakan langit dan bumi beserta apa-apanya diantara keduanya dalam 6
rangkaian masa, kemudian dia bertahta diatas singgah sananya. Dia maha
pengasih, maka tanyakanlah kepadaNya tentang soal-soal apa yang perlu
diketahui.” Selanjutnya ayat 60, “bila dikatakan kepada mereka, sujudlah kepada
Tuhan yang Maha Pengasih.”
Kalau manusia cinta kepada Tuhan karena Tuhan
sungguh maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kecintaan manusia itu
dimanivestasikan dalam bentuk pemujaan atau sembahyang. Dalam kehidupan manusia
terdapat berbagai cara pemujaan sesuai dengan agama,kepercayaan,kondisi dan
situasi. Sembahyang dirumah, dimasjid, digereja,dipura,dicandi, bahkan ditempat
yang dianggap keramat merupakan perwujudan dari pemujaan kepada Tuhan. Oleh
karena itu, pemujaan ini sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan
Tuhannya. Hal itu berarti manusia mohon ampun atas segala dosanya,mohon
perlindungan,mohon dilimpahkan kebijaksanaan,dsb.
Pemujaan dapat menimbulkan daya kreatifitas
pecintanya dengan cara mencipta. Banyak kita temui Arca-arca yang menggambarkan
dewa-dewa yang dipuja dalam kesenian pahat.
Seni tari pun ada pula yang bersifat mengagungkan
nama Tuhan atau yang dianggap “Tuhan”. Misalnya Tari Sanghyang Dedari dan Tari
Sangyang Jaran di Bali adalah Tarian yang bersifat Keagamaan. Tarian ini hanya
ditarikan pada upacara agama, tidak boleh ditonton oleh para turis, penontonnya
pun terbatas serta ditarikan pada dini hari tidak sembarang waktu.
Di Jawa pemujaan diungkapkan dalam bentuk wayang
kulit. Dalang wayang kulit dianggap orang lebih daripada orang awam.
Dalam seni musik, banyak didendangkan lagu yang
bersifat mengagungkan nama Tuhan. Lagu-lagu keagungan Tuhan bukan hanya
terdapat dalam agama Kristen atau Katholik saja, gama Islam,agama Hindu dan
Agama Buddha pun mengenal lagu-lagu keagungan Tuhan. Bahkan lagu modern pun ada
lagu yang mengagungkan nama Tuhan.
D. Belas
Kasihan
Belas kasihan adalah emosi manusia yang muncul
akibat melihat penderitaan orang lain. Rasa belas kasihan membuat orang-orang
merasa iba sehingga ingin menolong atau memberikan sesuatu yang bisa
membahagiakan atau meringankan beban orang-orang yang mengalami kesulitan atau
musibah.
Belas kasihan juga dilandaskan dengan rasa kasih
sayang sesama manusia. Jadi sesama umat manusia kita harus saling tolong
menolong untuk meringankan beban setiap orang yang mengalami kesulitan.
Sehingga setiap orang dapat merasakan kebahagiaan.
Belas kasihan dapat menimbulkan daya kreatifitas
yang berarti orang yang dapat berbuat,berkarya,mencipta,dsb. Kreatifitas itu
bisa dalam bentuk seni yaitu seni suara,seni sastra,dll.
E. Cinta
Kasih Erotis
Dalam cinta kasih persaudaraan merupakan cinta kasih
antar orang yang sama dan sebanding. Sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta
kasih terhadapa orang lemah yang tanpa daya. Walaupun terdapat perbedaan besar
antara keduanya tetapi mempunyai kesamaan bahwa pada hakekatnya cinta kasih
tidak terbatas hanya seorang saja. Berlawanan dengan 2jenis cinta kasih diatas
adalah cinta kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan
penyatuan dengan seseorang lainnya.
Cinta kasih erotis seringkali dicampur baurkan
dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta. Mulai dari pengalaman
intimitas, kemesraan yang tiba-tiba atau sementara saja. Cinta kasih erotis
adalah rasa cinta yang dipenuhi oleh nafsu dan rasa ingin lebih memiliki lebih.
REFFERENSI :