Nurani mu tak tersapa_
Siapa yang menurut mu lebih benar_?
Aku atau kamu yang tak punya nurani_?
Kau tunjukan semua kebaikan, seakan-akan kau lupa bahwa aku tak bisa melihat_
serasa aku tak berguna saat menatap yang kau tujukkan pada ku_
kau ceritakan tentang apa itu kejujuran, yang seolah-olah kau tak pernah tau bahwa aku ini tuli seperti ingin ku mati tergantung dilangit-lagit kamar saja ku mendengarnya_
apa kau tak paham tentang aku_?
Kau tuntun aku berjalan disisi mu agar aku bisa terarah, tapi apa kamu lupa_? Aku ini lumpuh tak bisa apa-apa, bagaikan ditusuk 100 jarum benak ku berfikir_
nurani mu seperti tak pernah tersapa oleh keadan hidup mu, hidup ku, dan hidup orang lain_
aku tau sebab kamu egois_
aku dalam keadaan kurang yang sangat tapi tetap kamu mau aku belajar mengerti apa yang kau ajarkan_
aku lelah, penat dengan semua omong kosong dan basa-basi_
tinggalkan saja aku disi jika memang kau ingin_
sebab hidupku yang tak sempurna tak kan buat kamu paham tentang aku_
jangan terlalu banyak berkata jika nurani mu tak pernah terpakai_
ini hanya sebagian kesedihan yang ku punya_
dan ini semua tak akan membuat mu tersapa nuraninya_
aku tak bisa jadi apa yang kau pinta_
untuk_@some one_
jangan pernah tangisi penyesalan_
sebab tangisan tak akan membawa kembali kesempatan_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar